Sabtu, 21 Januari 2012
Dalam fisika, kita mengenal beberapa alat ukur, antara lain alat ukur panjang, massa, waktu, kuat arus lisrik, teganga listrik, suhu dan lain-lainnya.
1. Alat Ukur Panjang
Alat ukur panjang yang sering digunakan dalam fisika antara lain: penggaris, jangka sorong, dan micrometer.
a. Jangka Sorong
Jangka sorong mempunyai rahang tetap dan rahang sorong yang dapat digeser, yang dilengkapi dengan 10 bagian skala. Skala ini disebit nonius atau vernir. Jangka sorong mempunyai ketelitian 0,1 mm. Harga ini diperoleh karena pada skala vernir dibagi 10 bagian. Untuk bagian skala nonius 1 mm. Pada gambar 1.1b, angka nol dari nonius terletak antara angka 11 dan 12 milimeter pada skala utama. Garis skala nonius yang berimpit dengan skala utama adalah garis skala nonius 4. Jadi, hasil pengukuran adalah 11,4 milimeter. Angka 1 dan 1 pada pengukuran tadi disebut angka pasti, sedangkan angka 4 disebut angka taksiran, tetapi ntidak boleh diabaikan. Angka-angka 1, 1, dan 4 disebut angka penting.
b. Mikrometer Sekrup
Pada gambar 1.2, pengukuran tebal karet dengan menggunakan mikrometer sekrup.
Mikrometer sekrup mempunyai skala tetap dan skala ulir Skala ulir mempunyai skala 0 sampai dengan 50. Tiap satu putaran skala ulir bergeser 0,5 mm. Jadi, satu skala pada ulir =
Maka ketelitian micrometer = 0,01 mm.
Pada gambar 1.2b, skala tetap menunjukkan angka 7,0 mm lebih, lebihnya dapat dilihat pada skala ulir. Pada skala ulir menunjuk angka 13. Jadi, lebihnya = 13 × 0,01 mm = 0,13 mm. Jadi tebal karet penghapus = 7,0 mm + 0,13 mm = 7,13 mm.
2. Alat Ukur Massa
Dalam percakapan sehari-hari perbedaan antara massa dan berat tidak begitu penting. Bahkan kita akan ditertawakan apabila mengatakan: “Massa petinju itu 120 kg”. Tetapi di dalam fisika massa dan berat adalah besaran-besaran fisika yang berbeda. Oleh karena berat (yang benar adalah gaya berat) berbanding lurus dengan massa, kita dapat mengukur massa sebuah benda dengan cara membandingkan gaya gravitasi bumi terhadap benda itu dengan gaya gravitasi bumi terhadap massa standar. Untuk maksud ini kita gunakan neraca sama lengan yang dilengkapi dengan alat timbangan seperti tampak pada gambar 1.3a.
Anak timbangan itu dimaksudkan sebagai massa standar apabila neraca dalam keadaan seimbang maka massa benda yang ditimbang sama dengan massa sejumlah anak timbangan yang digunakan. Alat lain untuk mengukur massa benda adalah neraca ohauss (gambar 1.3b).
Dalam keadaan tanpa beban neraca diusahakan seimbang kemudian letakkan benda yang akan diukur masssanya di atas piring neraca! Aturlah posisi anak timbangan sampai tercapai keseimbangan kembali! Denagan ddemikian massa benda sama dengan massa yang ditunjukkan oleh posisi anak timbangan.
3. Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu yang sering digunakan dalam kegiatan fisika adlah stopwach (lihat gambar 1.4). Misalnya, untuk mengukur selang waktu sebuah benda yang dilempar sampai jatuh kembali.
Tekan pertama kali untuk mengembalikan posisijarum ke titik nol. Tekan kedua kali bersamaan dengan saat benda dilempar. Tekan ketiga kali saat benda jatuh. Selang waktu dapat dibaca pada jarum, jarum pendek mnunjukkan skala menit, jarum panjang skala detik.
4. Alat Ukur Listrik
Alat ukur listrik yang sering biasa digunakan pada kegiatan fisika di SMA adalah basicmeter. Basicmeter dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listik dan tegangan listrik (lihat gambar 1.5).
Alat ukur listrik yang sering biasa digunakan pada kegiatan fisika di SMA adalah basicmeter. Basicmeter dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listik dan tegangan listrik (lihat gambar 1.5).
a. Binding post untuk memilih batas ukur maksimum
b. Saklar pemilih fungsi (voltmeter/amperemeter)
c. Ground/nol
d. Penyetel nol
e. Petunjuk fungsi alat
f. Saklameter
Alat ukur listrik lain misalnya lihat gambar 1.6!
a. Voltmeter, untuk mengukur tegangan listrik
b. Amperemeter, untuk mengukur kuat arus listrik
***